Lompat ke konten
Home » Blog » Sertifikasi ISO untuk Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan

Sertifikasi ISO untuk Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan

  • oleh
iso rumah sakit

Sektor kesehatan dan fasilitas pelayanan medis menjadi salah satu bagian serius yang memerlukan sistem manajemen yang terstruktur. Upaya yang dapat dilakukan oleh instansi di bidang ini yaitu dengan berkomitmen untuk mengikuti proses sertifikasi ISO.

Sistem manajemen yang ada di dalam ISO bisa membantu rumah sakit, puskesmas, klinik, dan faskes lainnya untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan mampu mengurangi segala risiko dan kendala yang mungkin terjadi selama berlangsungnya aktivitas medis.

Namun, seperti yang kita ketahui sertifikasi ISO cakupannya sangat luas. Sebelum mengimplementasikan standardisasi di bidang kesehatan maka terlebih dahulu kita perlu menganalisis kebutuhan dari faskes tersebut.

Standardisasi Apa yang Diperlukan oleh Rumah Sakit dan Faskes Lainnya?

Pertama adalah ISO 9001, sistem manajemen kualitas (QMS) yang berfokus pada bagian mutu dan peningkatan SDM serta prosedur mendasar menyesuaikan dengan lingkupnya.

Selain itu, standardisasi lainnya yang relevan untuk instansi kesehatan adalah ISO 13485 membahas mengenai manajemen kualitas peralatan medis. Dengan demikian setiap tenaga profesional dapat mempergunakan alat medis yang sesuai dengan standar dan aman bagi pasien.

Karena cakupannya cukup kompleks, fasilitas kesehatan juga membutuhkan ISO 45001 sebagai pedoman untuk menerapkan sistem K3 yang baik saat bertugas, hingga ISO 37001 sebagai pencegahan terhadap penyuapan, dan lain-lain.

Oleh karena itu, pada umumnya pihak rumah sakit disarankan untuk menerapkan standar manajemen terintegrasi. Ini akan mempermudah penerapan standardisasi yang lebih kompleks.

Baca juga: Sistem Manajemen Terintegrasi

Tahapan Sertifikasi ISO untuk Rumah Sakit dan Instansi Kesehatan

Secara umum alur sertifikasi untuk rumah sakit baik itu negeri maupun swasta tidak ada perbedaan.

 Hal yang mungkin perlu diperhatikan adalah kesiapan dari para tim internal yang mungkin belum begitu akrab dengan istilah ISO beserta klausul-klausul di dalamnya.

standar iso rumah sakit

Mengambil contoh proses sertifikasi ISO 9001, berikut ini sejumlah tahapan-tahapan yang nantinya akan dilalui:

1. Persiapan awal: Faskes perlu mendokumentasikan serta menerapkan sistem manajemen sesuai dengan ruang lingkup. Dalam hal ini berarti area medis dan hal yang berkaitan dengannya. Selanjutnya, yang perwakilan dari yang bersangkutan mengisi formulir aplikasi untuk menggunakan jasa sertifikasi iso 9001.

2. Tahap 1 Preliminary audit: Bertujuan untuk mengecek kesesuaian dokumen dengan syarat standar dan kesiapan organisasi untuk proses audit lanjutan

3. Tahap 2 Audit Sertifikasi: memastikan serta mengkaji efektivitas yang telah diterapkan pada sistem manajemen

4. Follow up audit: Selanjutnya, proses follow up audit lanjutan yang dilakukan jika dalam tahap compliance audit ditemukan adanya major conformity untuk memastikan tindakan preventif dan korektif kedepannya

5. Pemberian sertifikat ISO kepada faskes yang sudah memenuhi persyaratan dan standar yang ada

Proses ini bisa berlangsung 3 bulan bahkan lebih menyesuaikan banyak faktor. Sebagai konsultan ISO, kami tidak bisa memastikan secara akurat mengenai hal ini karena faktor cepat atau lambatnya faskes bisa tersertifikasi dipengaruhi dari kesiapan tim internal.

Manfaat Bagi Fasilitas Kesehatan yang Sudah Bersertifikat ISO

Dengan menerapkan standar ISO berarti ada upaya dari faskes untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.

Bahkan ini tidak hanya secara nasional, melainkan juga mendunia karena sertifikasi ISO diakui oleh ratusan negara di dunia.

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh faskes apabila mampu menerapkan standar ISO, antara lain sebagai berikut:

  1. Memperbaiki sistem pengelolaan limbah medis, dengan menerapkan standardisasi ISO manajemen lingkungan maka risiko limbah medis bisa lebih terkendali karena sudah ada pedoman yang jelas mengenai regulasi tersebut (ISO 14001).
  2. Meningkatkan kualitas layanan kepada pasien, berfokus pada peningkatan mutu pelayanan membuat fasilitas kesehatan mampu memberikan kepuasan yang lebih baik kepada pasien dan masyarakat dalam menggunakan layanan kesehatan (ISO 9001).
  3. Menjaga database pasien dan informasi krusial dari pasien dan penggunaan fasilitas kesehatan, meningkatkan trust dan kredibilitasuntuk menjaga kerahasiaan data pasien tetap aman (ISO 27001).
  4. Kepatuhan terhadap penerapan sistem manajemen K3 dengan lebih baik, melakukan evaluasi serta tindakan preventif untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja, dan berbagai risiko lainnya yang bisa menghambat aktivitas medis (ISO 45001).

Inilah alasan mengapa sertifikat ISO telah diterapkan di berbagai perusahaan di dunia. Khusus untuk rumah sakit (hospital) dan fasilitas kesehatan memang memerlukan standar yang cukup kompleks.

Baca juga: Jasa Sertifikasi ISO 13485 Manajemen Peralatan Medis

Ada baiknya untuk berkonsultasi dengan konsultan ISO sebelum mengikuti sertifikasi supaya bisa mendapatkan arahan lebih lanjut. PT Smart Sertifikasi Indonesia menyediakan jasa sertifikasi dan konsultansi ISO, dapatkan solusi dan kemudahan memperoleh sertifikasi ISO dengan menghubungi kami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ada yang bisa dibantu?