Lompat ke konten
Home » Blog » Wajibkah Penerapan Standar ISO untuk Jasa Konstruksi?

Wajibkah Penerapan Standar ISO untuk Jasa Konstruksi?

  • oleh
standar iso untuk konstruksi

Jawaban singkat untuk pertanyaan di atas adalah “Ya”, standar ISO kategori spesifik seperti ISO 37001: Sistem Manajemen Anti Penyuapan wajib diurus oleh badan konstruksi kualifikasi tertentu.

Namun, untuk memastikan Anda memahami penjelasan lebih lengkap mengenai hal tersebut kami sudah menjelaskan rangkumannya pada penjelasan di bawah.

Standar ISO Sebagai Persyaratan untuk Jasa Konstruksi

Sebagian pembaca mungkin sudah paham, pendirian jasa konstruksi di Indonesia kualifikasi kecil, menengah, atau besar diwajibkan untuk mempunyai SBU Konstruksi.

Menurut Peraturan Menteri PUPR No.8 Tahun 2022 dan SK Dirjen PUPR No.144 Tahun 2022, salah satu persyaratan untuk ajukan SBU adalah mempersiapkan SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan) yang merujuk pada ISO 37001.

Dijelaskan lebih lanjut, persyaratan dokumen ini bisa berupa sertifikat penerapan SMAP, dokumen penerapan SMAP atau surat pernyataan komitmen pemenuhan penerapan SMAP. Selambat-lambatnya terhitung mulai SBU diterbitkan yaitu:

  • 1 tahun untuk kualifikasi besar
  • 2 tahun untuk kualifikasi menengah dan spesialis
  • 3 tahun untuk kualifikasi kecil

Catatan: Untuk mengetahui lebih detail mengenai ketentuan di atas, bisa cek pada Peraturan Menteri PUPR yang sudah dicantumkan.

SBUJK sendiri adalah sertifikat yang sifatnya wajib untuk perusahaan jasa konstruksi, tanpa SBU maka perusahaan dianggap tidak memenuhi syarat dan ini terhitung pelanggaran. Mengingat ISO 37001 menjadi salah satu persyaratan penting dalam permohonan SBU, bisa dipahami bahwa sertifikasi ISO punya peran yang penting dalam sektor konstruksi.

Sertifikasi ISO untuk Sektor Konstruksi dan Penjelasannya

Bidang usaha konstruksi termasuk ke dalam salah satu sektor penting, terlebih lagi untuk pengerjaan proyek besar seperti pembangunan infrastruktur, gedung, bangunan, area pertambangan, dan lain sebagainnya.

iso untuk kontraktor konstruksi

Untuk memastikan perusahaan di bidang ini mampu menjalankan kegiatan proyek dengan lancar dan minim kendala, maka peningkatan kualitas dari segi SDM, manajemen, sampai kepatuhan prosedur menjadi hal penting yang harus diperhatikan.

Sertifikasi dan penerapan standar ISO membantu sektor konstruksi untuk mencapai hal tersebut. Berikut ini beberapa standar ISO yang sebaiknya diterapkan dalam perusahaan konstruksi.

1. ISO 37001: SMAP

Bidang konstruksi dan pembangunan skala besar dikenal rentan terhadap risiko korupsi dan penyuapan. Ini diklaim menjadi salah satu alasan mengapa penerapan ISO 37001 terus ditekankan pada perusahaan di sektor tersebut.

Jadi, ini bukan sesuatu yang sepele. Tanpa adanya suatu standar atau regulasi pencegahan anti penyuapan, maka korupsi lebih mudah terjadi.

Sementara itu, kita tahu bahwa tindakan korupsi sendiri sangat berbahaya bisa mengurangi kualitas pekerjaan konstruksi, merugikan negara dalam nilai yang besar, dan berbagai masalah lainnya.

2. ISO 45001: Manajemen K3

Berkaitan dengan hal yang tidak kalah penting, ISO 45001 menjadi pedoman bagi perusahaan konstruksi untuk memperkuat manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.

Kegiatan konstruksi meliputi penggunaan alat berat, bekerja di gedung yang tinggi, operasi alat konstruksi bisa memunculkan risiko bahaya yang cukup tinggi.

Standar ISO 45001 mengarahkan badan usaha untuk mempunyai prosedur K3 yang baik, melengkapi fasilitas K3, dan berbagai persiapan ekstra lainnya.

Penerapan standar ISO 45001 juga membantu mengurangi risiko kecelakaan kerja dan kerugian yang tidak terduga.

Baca juga: 5 Hal yang Menandakan Perusahaan Anda Butuh Sertifikasi ISO 45001

3. ISO 9001: QMS

Terakhir, ada sertifikasi ISO 9001 yang berfokus pada peningkatan mutu dari perusahaan secara universal. ISO 9001 membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas proyek konstruksi.

Tidak hanya itu, efisiensi operasional juga menjadi lebih terwujud karena setiap tindakan yang diambil sudah berdasarkan perencanaan yang tepat.

Apakah Sertifikasi ISO Bisa Diurus Sendiri Tanpa Bantuan Konsultan?

Jawabannya mungkin saja iya, tapi perlu dipahami prosesnya akan lebih sulit terutama jika Anda tidak mempunyai tim yang kompeten di bidang ini. Jadi, menurut kami mengurus ISO tanpa bantuan konsultan mungkin tidak terlalu efektif.

Ini mungkin bisa memakan waktu lebih lama. Oleh sebabnya, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan tim konsultan profesional sebelum mengurus sertifikasi ISO untuk perusahaan jasa konstruksi.

Ini akan mempermudah proses sertifikasi, keperluan training apabila perlu, dan persiapan utama lainnya.

Jasa Sertifikasi ISO untuk Perusahaan Konstruksi

PT Smart Sertifikasi Indonesia siap membantu perusahaan jasa konstruksi untuk menyelesaikan pengurusan ISO sesuai dengan kebutuhan. Kami menyediakan layanan konsultasi dan sertifikasi ISO 37001 yang sebelumnya sudah disebutkan di atas menjadi syarat penting dalam permohonan SBU.

Selain itu, kami juga bisa membantu permohonan ISO 9001, 45001, dan sebagainnya. Tersedia pilihan akreditasi seperti KAN, UKAS, IASCB, JAS-ANZ, dan lain masih banyak lagi.

Dapatkan layanan konsultasi secara online langsung bersama tim konsultan ramah yang siap membantu Anda kapan pun dibutuhkan. Jadwalkan waktu untuk meeting membahas persiapan sertifikasi ISO untuk perusahaan konstruksi. Percayakan kepada tim PT Smart Sertifikasi, kami siap berikan yang terbaik untuk pelanggan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ada yang bisa dibantu?