Perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dan tour travel perlu mempertimbangkan untuk mengikuti sertifikasi ISO. Tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas layanan, melainkan ini juga bisa menjadi upaya untuk mendukung pelestarian lingkungan, dan berbagai hal lainnya.
Ada beberapa bisnis yang termasuk ke dalam sektor pariwisata, beberapa di antaranya seperti:
- Pengelola hotel dan resorts
- Agen perjalanan penyedia layanan tour dan travel
- Pengelola tempat wisata di wilayah tertentu
Sektor pariwisata jika tidak dikelola dengan baik oleh pihak yang bersangkutan maka bisa memberikan pengaruh negatif. Mulai dari kerusakan alam, pelanggaran terhadap norma masyarakat setempat, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, untuk memastikan perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata mampu memberikan kualitas layanan terbaik dan tidak melupakan tanggung jawabannya maka diperlukan adanya pedoman regulasi seperti ISO.
Bagaimana Penerapan ISO untuk Sektor Pariwisata?
ISO berperan sebagai pedoman bagi perusahaan-perusahaan yang bersangkutan untuk menjalankan usahanya dengan standar regulasi yang baik.
Sebagai contoh, pengelola hotel dan resorts yang ingin memberikan kualitas memuaskan kepada para tamunya maka bisa menerapkan ISO 9001.
Standar ini membantu perusahaan untuk memperbaiki kualitas layanan, melakukan evaluasi, dan berbagai upaya perbaikan lainnya dari sisi manajemen mutu dan kualitas.
Hal yang sama juga berlaku untuk agen travel dan tour yang biasanya menawarkan beberapa pilihan paket wisata kepada para pelanggannya. Badan usaha di bidang ini akan mampu merencakankan tour yang berkualitas dan memberikan kesan yang tak terlupakan bagi para turis baik itu lokal atau mancanegara.
Sementara itu, untuk pengelola tempat wisata tertentu juga bisa mendapatkan manfaat yang bagus dari penerapan standar ISO. Mereka bisa melengkapi fasilias wisata dan juga meningkatkan kepuasan para pengunjung saat berlibur di tempat tersebut.
Baca juga: Catat, Ini 10 Klausul ISO 9001:2015 yang Wajib Dipahami
ISO 21401 Khusus untuk Sektor Pariwisata dan Akomodasi
Selain ISO 9001 dan 14001 yang sepertinya sudah umum dan banyak diketahui. Sebenarnya ada satu standardisasi ISO yang sangat spesifik bisa menjadi pedoman bagi perusahaan yang bergerak di bidang industri pariwisata untuk meningkatkan kualitas layanan mereka.
Nama sertifikasi ISO tersebut adalah ISO 21401 secara definisi adalah standar internasional yang mengatur tentang keberlanjutan dan pengelolaan lingkungan di sektor pariwisata.
Tujuan utama dari ISO ini adalah membantu organisasi pariwisata untuk mengelola dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari aktivitas mereka.
Manfaat Penerapan ISO Sektor Pariwisata
Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh organisasi apabila dapat menerapkan standar ISO 21401. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
- Menciptakan keberlanjutan ekonomi: setiap bisnis pariwisata perlu memperhatikan pentingnya keberlanjutan dalam mengelola aspek ekonomi. Standar ini akan membantu organisasi untuk mempraktikkan bisnis yang bertanggung jawab baik dari segi sosial serta memberikan manfaat ekonomi positif untuk masyarakat sekitar.
- Menumbuhkan keberlanjutan sosial: Selain itu, standar ISO 21401 juga mempermudah organisasi pariwisata untuk memperhatikan aspek sosial dalam kegiatan bisnis. Hal ini termasuk apresisasi terhadap budaya dan warisan lokal. Termasuk mempromosikan partisipasi masyarakat lokal
- Mendorong keberlanjutan lingkungan: Sejalan dengan ISO 14001, standar ISO 21401 juga bisa membantu organisasi untuk bertanggung jawab dalam mengelola dampak lingkungan. Termasuk penggunaan sumber daya alam , perlindungan ekosistem, manajemen limbah, dan lain-lain. Sebisa mungkin tidak merugikan alam dan merusak lingkungan
Bagaimana Langkah Persiapan ISO Bidang Tourism?
Ada serangkaian proses panjang yang perlu dilalui oleh badan usaha atau organisasi untuk menerapkan standardisasi ISO pariwisata. Kami akan mencoba mejelaskan beberapa di antaranya sebagai gambaran umum:
1. Penetapan kebijakan, berisi mengenai penetapan kebijakan terkait keberlanjutan guna mengurangi dampak lingkungan dan sosial dari usaha yang mereka jalankan
2. Evaluasi dampak, kemudian memulai proses penilaian terhadap sosial, ekonomi, dan lingkungan dari kegiatan pariwisata tersebut
3. Identifikasi tujuan dan target, organisasi perlu menetapkan tujuan dan target spesifik untuk upaya keberlanjutan.
4. Perencana dan implementasi tindakan, membuat planning guna mencapai goal yang sebelumnya sudah dibuat. Bagian ini bisa
berupa komitmen untuk menggunakan energi terbarukan, penggunaan air secara efisien, bahan ramah lingkungan, dan lainnya
5. Pengukuran dan pemantauan, langkah mengukur kinerja dan setiap tahapan teknis yang sudah diterapkan untuk melihat progress-nya
6. Perbaikan, melakukan evaluasi untuk memperbaiki bagian yang masih belum sesuai dengan target penerapan sektor pariwisata dengan aspek keberlanjutan
Demikian penjelasan mengenai ISO untuk sektor pariwisata. Apabila perusahaan Anda membutuhkan bantuan untuk penerapan standar ISO tertentu silahkan hubungi PT Smart Sertifikasi Indonesia.
Kami bisa membantu Anda untuk mengurus ISO 9001, 14001, 37001, dan sebagainya. Lakukan konsultasi bersama tim konsultan ISO dan temukan solusi penerapan standar yang relevan untuk bisnis pariwisata yang Anda kelola.