Lompat ke konten
Home » Blog » Catat, Ini 10 Klausul ISO 9001:2015 yang Wajib Dipahami

Catat, Ini 10 Klausul ISO 9001:2015 yang Wajib Dipahami

  • oleh
klausul iso 9001

Dalam pengurusan ISO  9001 ada istilah yang disebut sebagai klausul. Bagian ini merujuk pada persyaratan atau poin penting yang nantinya akan diterapkan oleh perusahaan atau organisasi.

Dulu, sertifikasi ISO 9001 mengacu pada versi 2008. Namun, sekarang versi tersebut sudah tidak berlaku dan digantikan dengan ISO 9001:2015 – sekarang.

Ada beberapa hal yang akan kami bahas di sini mulai dari jumlah klausul yang ada di ISO manajemen mutu, perbandingan antara versi lama dengan baru, dan sebagainya.

Anda bisa menyimak penjelasan berikut jika sewaktu-waktu perusahaan/organisasi Anda ingin memulai sertifikasi ISO 9001.

Apa Saja Klausul 9001 dan Berapa Jumlahnya?

Sejauh ini ada setidaknya 10 klausul yang terdapat di dalam standar ISO manajemen mutu. Selain itu ada juga sub-klausul tambahan yang dibuat menyesuaikan dengan prinsip PDCA (Plan-Do-Check-Action).

Sepuluh klausul ini antara lain sebagai berikut:

  1. Scope
  2. Normative reference
  3. Terms and definition
  4. Context of organization
  5. Leadership
  6. Planning
  7. Support
  8. Operation
  9. Performance evaluation
  10. Improvement

Tenang, nanti kita bahas lebih lengkap penjelasan mengenai setiap klausul sertifikasi ISO 9001. Perlu Anda ketahui setiap bagian ini memegang peran yang penting.

Apabila salah satu di antara clause di atas tidak terpenuhi, maka besar kemungkinan perusahaan akan sulit untuk mengimplementasikan ISO manajemen mutu.

Meskipun demikian menguasai setiap poin yang ada bukanlah sesuatu yang mustahil. Selagi setiap tim punya komitmen dan keinginan untuk belajar, maka organisasi atau perusahaan Anda pasti bisa menerapkan pedoman ISO 9001.

Perbandingan ISO 9001:2008 dan ISO 9001:2015

Bagi yang sebelumnya sudah pernah mengetahui standar ISO mungkin Anda melihat sesuatu yang berbeda dari klausul di atas. Tampaknya memang ada perubahan antara versi 2008 dan 2015, tapi apa yang berubah?

Untuk memahaminya kami sudah siapkan tabel, silahkan dicek dulu.

Seperti yang bisa kalian lihat ada perubahan di bagian nomor 4, yang tadinya langsung mengarah ke QMS (Quality Management System) tapi disesuaikan dulu dengan context of organization.

Kemudian, management responsibility berubah menjadi leadership. Product realization menjadi support. Untuk penambahan points ada di performance evaluation dan improvement.

Mengingat ISO 9001 merupakan standar yang sifatnya universal, tentu dibutuhkan adanya penyesuaian konteks terlebih dahulu agar nantinya standar yang telah diterapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan/organisasi.

Baca juga: Penerapan ISO 9001 Pada BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai)

10 Klausul ISO Beserta Penjelasan dan Implementasinya

Setelah memahami perbedaan dari keduanya, konsultan ISO akan menjelaskan mengenai definisi dari setiap klausul yang ada di sertifikat ISO 9001:2015. Mari kita pahami bersama:

1. Scope (Ruang Lingkup)

Pertama ada scope atau ruang lingkup, pada bagian ini sudah ada pembeda antara implementasi ISO 9001 untuk penyedia produk dan layanan jasa untuk menghindari kekeliruan. Selain itu, ruang lingkup juga bisa diartikan sebagai cakupan atau bagian yang nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan. Menentukan ruang lingkup menjadi salah satu bagian penting dalam proses sertifikasi.

2. Normative References (Referensi Normatif)

Normative references adalah dokumen yang direferensikan dengan sistem manajemen. Selain itu, referensi normatif bisa juga berupa sumber data luar yang berfungsi sebagai landasan standardisasi dan bantuan dalam menjaga objektivitas dan konsistensi penyusunan dokumen.

3. Terms and Definition (Syarat dan Definisi)

Berisi mengenai persyaratan yang dibutuhkan oleh organisasi untuk bisa menerapkan ISO 9001. Persyaratan ini bisa berupa dokumen atau non-dokumen seperti kesiapan dari tenaga kerja, tim internal, awareness, kepatuhan, dan sebagainya. Definisi merujuk pada pengertian dari ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu yang nantinya akan dibedah lebih lanjut agar perusahaan bisa memahami secara menyeluruh landasan ISO 9001 sampai latar belakangnya.

4. Context of Organization (Konteks Organisasi)

Adalah penyesuaian konteks sistem manajemen mutu agar bisa sesuai dengan kebutuhan organisasi. Karena standar ISO 9001 cukup luas cakupannya, maka perlu dilakukan penyesuaian konteks agar nantinya tidak menimbulkan kebingungan dan kesalahan dalam implementasi standarnya.

5. Leadership (Kepemimpinan)

Sebuah upaya untuk mengajarkan tim internal mengenai pentingnya memiliki sikap kepemimpinan yang baik. Ini menjadi pedoman dan arahan memperbaiki kualitas leadership dalam suatu organisasi.

6. Planning (Perencanaan)

Selanjutnya, ada perencanaan bagian yang termasuk ke dalam strategi dan upaya untuk penerapan ISO yang lebih efektif. Setiap organisasi tentu mempunyai konsep planning berbeda.

7. Support (Dukungan)

Lalu, ada bagian support atau dukungan membahas mengenai bagaimana rencana untuk mendukung keberhasilan sertifikasi ISO 9001 seperti peningkatan skill komunikasi, training kompetensi, dan sebagainya

8. Operation (Operasi)

Tindakan untuk melakukan rencana yang telah dibuat dengan sebaik-baiknya, penerapan sistem manajemen mutu dan kualitas menyesuaikan dengan industri atau organisasi.

9. Performance Evaluation

Merujuk pada upaya perbaikan dan evaluasi atas operasi yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan mengikuti klausul ini harapannya bagian yang masih kurang bisa segera perbaiki sampai sesuai dengan target.

 10. Improvement (Peningkatan)

Bagian terakhir yang menjadi upaya peningkatan dan hasil dari evaluasi yang telah Anda lakukan. Dengan begini, implementasi ISO akan menjadi lebih baik dan berjalan efektif.

Apakah Anda tertarik untuk mengurus ISO? Hubungi jasa sertifikasi ISO 9001 dari PT Smart Sertifikasi, kami siap membantu Anda mempersiapkan semuanya dari awal sampai selesai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ada yang bisa dibantu?