Lompat ke konten
Home » Blog » ISO 22000 dan Implementasinya di Industri Pangan

ISO 22000 dan Implementasinya di Industri Pangan

  • oleh
iso 22000

Produk konsumsi atau pangan menjadi salah satu hal yang sangat penting. Ada standar internasional untuk menyatakan apakah suatu sistem produksi pangan dinyatakan layak atau tidak, yaitu melalui adanya ISO 22000.

Apa yang sudah Anda ketahui mengenai ISO 22000? Izinkan kami untuk membahasnya sekilas. ISO 22000:2018 adalah sistem manajemen keamanan pangan yang di dalamnya membahas mengenai bagaimana mencapai suatu sistem produksi atau pengolahan bahan pangan dengan aman dan sehat untuk manusia.

Kami sudah beberapa kali membahas tentang ISO manajemen keamanan pangan. Namun, kali ini mari kita perdalam lagi bagaimana implementasi nyata dari ISO yang satu ini.

Contoh Implementasi ISO 22000 di Indonesia

Untuk mempermudah Anda memahami apa itu ISO manajemen keamanan pangan, Smart Sertifikasi akan menggunakan contoh langsung yaitu salah salah satu klien konsultan ISO 22000 kami yaitu Sally Sour Group.

Bagi yang belum tahu, Sally Sour Group adalah waralaba yogurt beku di Indonesia. Ada dua perusahaan yang beberapa bulan lalu berhasil memperoleh sertifikasi ISO 22000:2018 dari Akreditasi UKAS. Kedua perusahaan tersebut adalah PT Berjaya Sally Gelato dan PT Berjaya Sally Ceria.

testimoni iso 22000 dari smart sertifikasi

Seperti yang kita tahu produk seperti yoghurt adalah produk olahan susu yang dibuat melalui proses fermentasi bakteri. Fermentasi gula susu atau laktosa ini menghasilkan asam laktat, yang membentuk protein susu menciptakan tekstur lembut dan bau yang unik pada yoghurt.

Baik lanjut ke pembahasan utama, ada risiko yang wajib menjadi perhatian para produsen yoghurt, proses fermentasi haruslah dilakukan dengan baik dan memastikan tidak adanya kontaminasi zat berbahaya dan bakteri jahat yang bisa mengancam kesehatan.

Produk olahan susu memang sudah lama menjadi perhatian lebih dalam implementasi ISO keamanan pangan dan HACCP. Bahan olahan ini cenderung rentan terkena kontaminasi bakteri, sehingga pengolahannya harus tepat.

Adapun pemicu yang membuat yoghurt bisa saja membahayakan kesehatan karena kualitas bahan baku, ,mesin yang dioperasikan, SDM, dan juga SOP.

Nah, untuk mencapai hal tersebut maka suatu standar dan pedoman khusus diperlukan. Di sinilah standar keamanan pangan membantu para produsen untuk mengetahui apa saja standar keamanan pangan untuk mengolah produk susu tersebut agar menjadi yoghurt yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.

Klausul ISO 22000 Manajemen Keamanan Pangan

Bagaimana ISO bisa meningkatkan standar keamanan suatu produksi olahan pangan atau minuman? Pertanyaan bagus, jawabannya melalui sistem atau standar yang telah dirancang sedemikian rupa oleh berbagai anggota badan standar internasional.

Beberapa klausul atau ketentuan dan isi dari ISO 22000 antara lain sebagai berikut:

1. Ruang lingkup (Scope)

2. Acuan normatif (Normative reference)

3. Istilah dan definisi (Terms and definition)

4. Konteks organisasi (Context of the organization)

Poin 1-4 secara general membahas ISO 22000 dari berbagai aspek. Nantinya organisasi akan diminta untuk menentukan isu internal, eksternal kebutuhan, dan harapan dari implementasi ISO. Ini akan mempermudah konsultan ISO 22000 untuk mengetahui apa saja yang perlu disiapkan. Selain itu, dalam kondisi tertentu organisasi perlu menyiapkan tim untuk mengikuti training ISO 22000 untuk meningkatkan pehamaman tim ISO dari pihak internal.

5. Kepemimpinan (Leadership)

Dalam manajemen keamanan pangan, jiwa kepemimpinan masih diperlukan. Untuk memastikan para pekerja mampu memahami penerapan sistem ISO 22000, maka dari manajemen puncak perlu memberikan sikap kepemimpinan yang baik terhadap implementasi ISO tersebut.

6. Perencanaan (Planning)

Kemudian, di klausul 6 – ISO 22000 ada bagian planning atau perencanaan. Organisasi atau badan usaha perlu membuat planning dalam sistem manajemen keamanan pangan. Pihak yang terjung langsung ke bagian operasional produksi dan bagian pengawas menjadi pihak yang cukup sesuai untuk melakukannya.

Bagian rencana ini merujuk pada isu yang sebelumnya sudah ditentukan yaitu mengenai bagian eksternal, internal, dan sebagainya.

7. Proses Pendukung (Support)

Selanjutnya, terdapat pula proses pendukung di dalamnya meliputi sumber daya, kompetensi, kepedulian, informasi dan komunikasi yang terdokumentasi. Untuk memastikan pengolahan pangan dilakukan dengan aman, maka tenaga kerja yang berada di bagian ini juga sebaiknya kompeten dan  mampu memahami dasar-dasar ISO 22000.

8. Operasional (Operation)

Selain itu, ada juga bagian operation yang di dalamnya membahas mengenai upaya organisasi untuk melakukan perencanaan, penerapan, dan  pengendalian proses produksi. Selanjutnya, organisasi juga perlu membuat persiapan aksi tanggap darurat serta pengendalian bahaya. Singkatnya, jika ada produk yang tidak memenuhi kriteria keamanan pangan maka jangan sampai didistribusikan.

9. Evaluasi Performa dan Peningkatan

Berikutnya adalah mengevaluasi apa yang telah dilakukan meminimalisir risiko yang ada melalui pengawasan yang baik, kontrol terhadap kriteria kualitas produksi, dan sebagainya. Organisasi juga perlu melakukan audit dan tinjauan manajemen secara terjadwal.

Terakhir, mengenai peningkatan secara berkelanjutan melalui upaya korektif dan perbaikan untuk mempertahankan kualitas yang sudah bagus dan memperbaiki bagian yang masih belum sesuai.

Demikian penjelasan mengenai apa itu ISO 22000 lengkap dengan implementasi dan penjelasan umum mengenai klausul di dalamnya. Perusahaan Anda ingin tersertifikasi ISO 22000? Hubungi PT Smart Sertifikasi, kami dengan senang hati akan membantu proses konsultasi dan sertifikasi ISO manajemen keamanan pangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ada yang bisa dibantu?