ISO 31000 adalah standardisasi internasional yang mengatur tentang bagaimana cara perusahaan untuk mengelola risiko, melakukan tindakan preventif agar dapat meminimalisir hal yang merugikan. Untuk menerapkan standar tersebut, badan usaha perlu lulus proses sertifikasi ISO 31000 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pada penerapannya manajemen risiko sendiri dapat diterapkan secara universal untuk berbagai bidang usaha mulai dari pabrik produksi barang, perkantoran, dan lain-lain.
Tidak hanya perusahaan profit saja yang bisa menerapkan standar ini, melainkan sertifikasi ISO 31000 secara menyeluruh dapat dilakukan pada lingkup komunitas, organisasi, asosiasi non profit.
Memahami Kerangka Kerja Sertifikasi ISO 31000
Sebelum menggunakan bantuan jasa pengurusan sertifikat ISO, ada baiknya untuk mengetahui seperti apa kerangka kerja dari standardisasi yang satu ini. Pendekatan untuk manajemen risiko masih bisa menggunakan metode umum yaitu PDCA (Plan-Do-Check-Action).
Semestinya istilah ini sudah tidak asing lagi bagi perusahaan Anda, apabila sebelumnya pernah mengurus ISO. Bagi yang belum memahaminya, berikut kami jelaskan kembali apa itu PDCA.
1. Plan (Perencanaan)
Adalah tahapan perencanaan mengenai apa saja poin-poin penting yang nantinya akan dilakukan. Mempersiapkan manajemen risiko bukanlah sesuatu yang bisa kita selesaikan dalam hitungan hari, ada banyak hal yang perlu disiapkan seperti: penetapan kebijakan, akuntabilitas manajemen, integrasi sistem manajemen risiko ke dalam bisnis/organisasi, menyesuaikan mekanisme komunikasi internal dan eksternal.
2. Do ( Melakukan)
Setiap bagian yang sudah direncanakan dari awal akan mulai direalisasikan satu persatu sesuai dengan prosedurnya. Pada tahap ini penerapan proses dan pengelolaan manajemen risiko mulai dilakukan untuk pertama kalinya
3. Check (Pengecekan)
Selanjutnya, proses yang sebelumnya akan di monitoring atau istilahnya kita pantau secara teliti perubahan seperti apa yang sudah terjadi setelah penerapan manajemen risiko ISO 31000.
4. Action (Aksi)
Istilah aksi di sini berarti perbaikan berkesinambungan atau continual improvement evaluasi. Tahapan ini bertujuan untuk menyesuaikan perubahan yang terjadi pada internal maupun eksternal badan usaha.
Lebih kurang seperti itu sistem PDCA pada sertifikasi ISO 31000 manajemen risiko. Secara keseluruhan prosedur yang ada tidak jauh berbeda dengan PDCA pada standar ISO yang lainnya, hanya terdapat beberapa penyesuaian terutama di bagian perencanaannya.
Proses Inti Manajemen Risiko Sertifikasi ISO 31000
Setelah memahami kerangka kerjanya, penting bagi perusahaan untuk bisa memahami apa saja proses inti yang nantinya akan dilakukan selama implementasi manajemen risiko.
Sebagai catatan, keberhasilan pengelolaan risiko bergantung pada tingkat komitmen dan keseriusan setiap pihak untuk berpartisipasi pada sesuai dengan peran masing-masing.
Dalam hal ini karyawan, staff utama, bahkan pimpinan perusahaan mempunyai pengaruh besar terhadap sukses atau tidaknya manajemen risiko yang dilakukan. Berikut ini penjelasan sekilas mengenai proses inti:
1. Konsultasi dan Diskusi
Konsultasi dan diskusi menjadi hal yang penting untuk dilakukan pertama kali. Konsultan ISO perlu paham terlebih dahulu masalah seperti apa yang sedang dihadapi oleh perusahaan, agar nantinya lebih mudah untuk menentukan konteks permasalahan dan solusi penyelesaiannya.
2. Penetapan Konteks
Penetapan konteks adalah serangkaian tahapan yang berisi mengenai penentuan sasaran organisasi, identifikasi stakeholder, peraturan SOP, dan menentukan ruang lingkup. Tidak hanya itu, kategori dan kriteria risiko juga ditentukan sejak awal.
3. Penilaian Risiko
Setelah ruang lingkup, identifikasi, serta tahapan lainnya sudah ditentukan, maka selanjutnya adalah melakukan identifikasi risiko dan analisa guna menentukan apakah perusahaan Anda tergolong mempunyai risiko tinggi, menengah, atau rendah.
4. Penanganan Risiko
Lebih mudah untuk mengetahui apa yang harus dilakukan jika kedua tahapan di atas telah terselesaikan. Data tersebut menjadi acuan untuk mengetahui apa saja tindakan yang harus dilakukan seperti mitigasi risiko, transfer risiko, dan aksi preventif lainnya agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar.
5. Evaluasi dan Review
Selebihnya adalah tinggal melakukan evaluasi, memperbaiki regulasi dan standar yang belum sesuai secara bertahap. Kemudian, melakukan review sehingga bisa diketahui perbandingannya antara sebelum mengikuti pedoman manajemen risiko ISO 31000 dan sesudah.
Baca juga: Lembaga Training ISO Online dan Offline Bersertifikat
Jasa Sertifikasi ISO 31000 Manajemen Risiko Profesional
Perusahaan Anda memerlukan bantuan untuk mengurus sertifikat ISO 31000? PT Smart Sertifikasi kembali hadir untuk memberikan solusi kepada Anda. Kami menyediakan layanan konsultasi pendampingan ISO serta proses sertifikasinya lengkap dengan akreditasi yang diakui secara internasional.
Kami telah berpengalaman dan sudah membantu lebih dari 50 perusahaan untuk meraih sertifikasi ISO dengan proses yang cepat, mudah, dan pastinya legal.
Smartsertifikasi.co.id menyediakan kemudahan kepada Anda. Kami melayani seluruh kota di Indonesia seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan lain-lain untuk jasa pengurusan ISO 31000.
Bahkan standar ISO manajemen risiko ini versi terbaru yaitu ISO 31000:2018 sudah diperbarui dari yang sebelumnya 2009. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai persyaratan, biaya, dan sebagainya silahkan hubungi kami.