Untuk bisa memahami dan menerapkan standar ISO dengan baik, maka penting bagi Anda dan team untuk mengetahui klausul ISO 45001. Klausul inilah yang nantinya menjadi bagian-bagian persyaratan yang terdapat dalam standar ISO.
Ya, semua jenis ISO termasuk sistem manajemen K3 memiliki beberapa clause berbeda menyesuaikan dengan konteks implementasinya.
Ingin tahu apa saja yang termasuk ke dalam klausul ISO 45001? Mari simak penjelasan lebih lengkap berikut ini.
10 Klausul ISO 45001 Manajemen K3, Ini Bagian Terpentingnya
Terdapat setidaknya sepuluh poin utama yang perlu dipelajari dan dipahami oleh badan usaha saat mengikuti proses sertifikasi ISO. Tidak perlu khawatir meskipun jumlahnya banyak, nanti konsultan biasanya akan membantu Anda dan tim untuk memahami secara lebih mendalam setiap klausul yang ada.
Klausul 1 (Scope-Ruang Lingkup)
Scope atau ruang lingkup dalam konteks ISO 45001 merujuk pada penerapan model Occupational Health and Safety Management System. Adapun bagian ini menjelaskan tentang:
- Pemenuhan persyaratan peraturan yang dibutuhkan
- Mengakui bahwa perlunya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bergantung pada peningkatan dan pencapaian tujuan berkelanjutan
- Dapat diterapkan pada hampir semua jenis dan ukuran organisasi (fleksibel, universal)
Klausul 2 dan 3 (Terms and Definition – Istilah dan Definisi)
Selanjutnya, terdapat bagian yang membahas istilah dan definisi. Bagian ini sangat penting karena menyediakan glosarium atau kamus istilah yang digunakan dalam ISO 45001.
Dengan kata lain, bagian ini berfungsi sebagai panduan bagi organisasi untuk memahami secara tepat makna dari setiap istilah yang digunakan dalam standar.
Klausul 3 dari ISO 45001 secara khusus membahas mengenai istilah dan definisi yang berlaku di seluruh standar.
Meskipun terdapat dua bagian yang membahas hal yang sama, yaitu bagian umum tentang istilah dan definisi serta klausul 3 yang lebih spesifik, keduanya saling melengkapi dan bertujuan untuk memastikan pemahaman yang sama di antara semua pihak yang terlibat.
Klausul 4 (Context of Organization – Konteks Organisasi)
Kemudian, pada klausul berikutnya mengharuskan organisasi untuk menilai konteks organisasi dalam hal operasi keselamatan dan kesehatan kerja serta membuat dokumentasi kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan. Secara umum, bagian tersebut dikategorikan menjadi dua yaitu masalah internal dan eksternal.
Apa saja yang termasuk masalah eksternal? Masalah eksternal sendiri meliputi ekspektasi serikat pekerja, kondisi politik dan ekonomi, hingga persyaratan dan peraturan hukum yang relevan.
Sementara itu, masalah internal meliputi metodologi komunikasi perusahaan dan komitmen tim untuk bekerja sama serta mematuhi kebijakan yang berlaku.
Klausul 5 (Leadership – Kepemimpinan)
Secara spesifik, klausul 5 sebenarnya dirancang untuk karyawan dan manajer. Pada poin ini manajemen puncak diminta untuk menunjukkan kepemimpinan dan dedikasi terkait sistem manajemen K3.
Kemudian, klausul ini juga mengharuskan manajer puncak untuk menerapkan, memantau, serta memelihara kebijakan K3 yang berbeda untuk organisasi Anda.
Tidak berhenti sampai di situ, klausul ini juga membantu organisasi memastikan bahwa wewenang, peran, serta tanggung jawab administratif telah dipahami dengan jelas.
Klausul 6 (Planning – Perencanaan)
Klausul ini menggarisbawahi pentingnya menetapkan tujuan strategis untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Anda.
Tujuan-tujuan ini berfungsi sebagai kompas yang akan memandu organisasi dalam upaya mengurangi risiko kecelakaan kerja, meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja, serta mencapai lingkungan kerja yang aman dan produktif.
Baca juga: 5 Tanda Bahwa Perusahaan Anda Membutuhkan ISO 45001 Manajemen K3
Klausul 7 (Support – Dukungan)
Klausul ini menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam mendukung keberhasilan sistem manajemen K3.
Organisasi perlu menyediakan sumber daya yang diperlukan, membangun sistem komunikasi yang efektif, meningkatkan kesadaran seluruh karyawan, serta memastikan ketersediaan informasi yang relevan untuk mendukung partisipasi aktif dari semua level organisasi.
Klausul 8 (Operasi – Operation)
Klausul 8 berfokus pada pengendalian aktivitas operasional sehari-hari yang dapat berdampak pada kesehatan dan keselamatan kerja.
Organisasi diwajibkan untuk menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk mengendalikan berbagai aspek operasi, seperti manajemen perubahan, respons darurat, penghapusan bahaya, dan pengadaan.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua aktivitas dilakukan dengan aman dan meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
Klausul 9 (Evaluasi Kinerja – Performance Evaluation)
Klausul 9 menekankan pentingnya melakukan evaluasi kinerja secara berkala untuk memastikan bahwa sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja berjalan efektif.
Evaluasi ini mencakup berbagai kegiatan, seperti audit internal, tinjauan manajemen, dan pemenuhan persyaratan hukum. Melalui evaluasi, organisasi dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengambil tindakan korektif untuk meningkatkan kinerja sistem manajemen K3 secara keseluruhan.
Klausul 10 (Perbaikan – Improvement)
Klausul 10 mengatur tentang pengelolaan ketidaksesuaian, insiden, dan tindakan perbaikan.
Ketika terjadi ketidaksesuaian atau insiden, organisasi harus segera mengambil tindakan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah, menghilangkannya, dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
Selain itu, organisasi juga harus secara proaktif mencari peluang untuk meningkatkan sistem manajemen K3 melalui tindakan perbaikan yang berkelanjutan.
Tujuan akhir dari klausul ini adalah untuk terus meningkatkan efektivitas manajemen K3 dan menciptakan lingkungan kerja yang semakin aman dan sehat.
Itu dia penjelasan mengenai klausul ISO 45001 secara umum. Ingin mengikuti sertifikasi ISO manajemen K3? Hubungi PT Smart Sertifikasi Indonesia, konsultan kami akan membantu Anda mempersiapkan semuanya termasuk menjelaskan klausul ISO secara lengkap.