Banyak yang beranggapan bahwa standar internasional seperti ISO hanya bisa diterapkan untuk perusahaan. Padahal jika diamati secara lebih mendalam, organisasi dan lembaga non-profit juga bisa menerapkan standar ISO. Hal ini bisa terjadi karena poin klausul pembahasan pada setiap standar ISO bersifat universal dan tidak hanya difokuskan untuk perusahaan saja. Salah satunya adalah penerapan sertifikasi ISO untuk lembaga pendidikan seperti sekolah dan universitas.
Namun, kembali mempertanyakan hal yang sama seberapa penting sertifikasi ISO untuk sekolah?
Manfaat Penerapan ISO untuk Sekolah dan Universitas, Ternyata Penting
Meskipun bukan sesuatu yang wajib, implementasi standar ISO pada sekolah atau universitas bisa memberikan potensial manfaat yang cukup bagus dari segi perbaikan kualitas pendidikan, sistem mengajar, dan lain sebagainnya.
Pertama, kita ambil contoh secara nyata penerapan ISO 21001: Manajemen Sistem Pendidikan yang bisa memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Penerapan standar ISO, terutama ISO 21001:2018, mendorong peningkatan kualitas pendidikan secara signifikan. Dengan kerangka kerja yang jelas, proses pendidikan dari perencanaan hingga evaluasi menjadi lebih terstandarisasi dan konsisten.
Fokus utama pada kebutuhan peserta didik mendorong pengembangan program-program yang relevan dan efektif.
Selain itu, komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan memastikan kualitas pendidikan terus meningkat seiring berjalannya waktu.
2. Mengupayakan Efisiensi dan Efektivitas
ISO membantu lembaga pendidikan mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti tenaga pengajar, fasilitas, dan anggaran.
Proses yang terstruktur mengurangi birokrasi yang tidak perlu, sehingga mampu meningkatkan efisiensi kerja.
Selain itu, data yang terorganisir dengan baik mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan strategis. Hal seperti ini cukup sulit untuk dicapai apabila lembaga pendidikan tidak mempunyai sistem yang jelas.
Di sini ISO berperan sebagai pedoman, acuannya adalah kualitas pendidikan dalam skala internasional tetapi disesuaikan kembali dengan kebijakan masing-masing sekolah.
3. Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas
Dengan ISO, semua proses dan hasil pendidikan didokumentasikan secara jelas. Hal ini meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kepada seluruh pemangku kepentingan.
Sertifikasi ISO juga menumbuhkan kepercayaan publik terhadap kualitas dan integritas lembaga pendidikan.
Masyarakat bisa lebih yakin untuk menyekolahkan anaknya atau merekomendasikan perguruan tinggi saat lembaga pendidikan tersebut sudah tersertifikasi.
4. Menciptakan Daya Saing yang Lebih Baik
Lembaga pendidikan yang bersertifikat ISO cenderung lebih menarik minat calon mahasiswa. Standar internasional ini juga membuka peluang untuk menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan di tingkat global.
Persaingan di tingkat pendidikan berusaha memberikan sistem edukasi yang lebih berkualitas dan mampu menghasilkan output siswa atau pelajar yang cerdas dan siap menghadapi dunia kerja atau melanjutkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Dengan menyimak penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa penerapan standar ISO bisa memberikan pengaruh yang cukup besar. Apabila memungkinkan lembaga pendidikan memang perlu sertifikasi ISO.
Berapa Lama Masa Berlaku Sertifikasi ISO untuk Sekolah?
Masa berlaku standar ISO tetaplah sama yaitu 3 (tiga) tahun, ini berlaku untuk standar ISO 21001, dan lain sebagainya.
Dalam satu tahun sekali atau beberapa bulan sekali akan dilakukan evaluasi berkelanjutan dan pengawasan untuk memastikan lembaga sektor pendidikan masih mengupayakan penerapan ISO sesuai dengan yang kebutuhannya.
Setelah habis masa berlakunya, sertifikasi ISO sekolah dapat diperpanjang dengan durasi waktu yang sama.
Klausul ISO 21001 dan Penjelasan Singkatnya
Saat menerapkan standar ISO, maka organisasi perlu mengetahui klausul atau clause yang terdapat di dalam standardisasi tersebut.
Baca juga: Manfaat Melakukan Konsultasi Sebelum Mengurus ISO
Secara umum pola dari standar internasional ini sama hanya pembahasan di setiap bagiannya saja yang berbeda, berikut ini kami cantumkan contohnya:
- Ruang lingkup, merupakan cakupan organisasi untuk penerapan standar. Dalam konteks ini berarti SMOP (Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan)
- Kepemimpinan, yaitu penjelasan tentang peran pemimpin dalam organisasi. Besar kemungkinan ini mengacu pada peran tenaga pengajar dan pengelola sistem pendidikan
- Perencanaan, yakni proses perancangan rencana dalam Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan.
- Dukungan, yaitu seluruh bagian pendukung yang dapat membantu keberhasilan penerapan standar, contohnya, informasi dan komunikasi terdokumentasi, sumber daya, hingga kompetensi.
- Evaluasi kinerja, merujuk pada upaya perbaikan kinerja selama menerapkan Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan.
- Operasional, adalah kewajiban lembaga pendidikan dalam menerapkan, merencanakan, dan mengendalikan proses pemenuhan persyaratan.
- Peningkatan, yakni upaya peningkatan terus-menerus yang wajib dilaksanakan organisasi.
- Acuan normatif, secara umum ISO 21001 tidak punya acuan normatif.
- Konteks organisasi, bagian ini mengarah pada penentuan isu eksternal dan internal yang relevan dengan visi dan misi organisasi.
- Istilah dan definisi, merupakan penjelasan penggunaan standar termasuk istilah-istilah yang ada di dalamnya.
Itu dia penjelasan mengenai sertifikasi ISO 21001 untuk lembaga pendidikan sekolah dan universitas. Ada baiknya untuk berkonsultasi dengan konsultan ISO sebelum Anda menerapkan standar untuk sektor tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan setiap tahapan yang dilakukan sudah sesuai, lancar dan minim kendala.
Ingin konsultasi dulu tentang ISO 21001 untuk sekolah