SNI dan ISO adalah kedua standar yang berbeda tetapi masih berkaitan. Bagi pemilik usaha atau organisasi, sangat penting untuk mengetahui kedua istilah ini untuk meningkatkan kualitas manajemen menjadi lebih baik lagi. Namun, apakah Anda sendiri sudah mengetahui perbedaan SNI dan ISO?
Pada penjelasan kali ini, admin Smart Sertifikasi akan membantu Anda untuk menjelaskan kedua istilah ini. Silakan simak penjelasan di bawah untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya.
Definisi SNI dan ISO
Pertama, dimulai dari pengertiannya. SNI adalah kepanjangan dari Standar Nasional Indonesia, merupakan standar yang berlaku untuk memastikan kualitas, keselamatan, dan kepatuhan pada produk atau proses tertentu berlaku di Indonesia.
Sementara itu, ISO adalah International Organization for Standardization. Sebuah standar internasional untuk memastikan kualitas, keselamatan, efisiensi, kelayakan produk serta sistem berlaku secara global.
SNI sendiri mulai dibentuk pada tahun 1971 bersamaan dengan pendirian Badan Standardisasi Nasional (BSN), sedangkan ISO sudah ada lebih lama. Standar internasional ini dibentuk pada tahun 1947.
Dalam penerapannya, SNI sering kali merujuk pada pedoman dan standar ISO yang telah disesuaikan dengan kondisi sistem dan operasional di tanah air.
Perbedaan SNI dan ISO, Ini yang Wajib Dipahami
Dengan memahami pengertian di atas, sudah bisa dipahami meskipun keduanya adalah standardisasi tetapi ada perbedaan dari segi penerapan dan ketentuan berlakunya. Berikut ini penjelasan lebih lanjut:
1. Asal Pembentukan dan Penerapan
Standar SNI didirikan di Indonesia secara nasional, sedangkan ISO lebih universal skalanya global dibentuk atas kesepakatan dari beberapa negara pendirinya seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Inggris dan lain sebagainya (total ada 25 negara).
Jadi, singkatnya Anda tidak akan menemukan pengurusan SNI di negara-negara Eropa acuan yang mereka gunakan adalah standar ISO. SNI cenderung hanya diterapkan di Indonesia saja.
2. Fokus Standardisasi
Selain itu, SNI juga lebih menekankan pada spesifikasi teknis produk atau jasa yang ada di Indonesia. Lingkupnya lebih sempit jika kita bandingkan dengan standar ISO yang sangat luas. Standar ISO bisa mencakup berbagai aspek manajemen seperti mutu, lingkungan, keamanan informasi, keamanan pangan, dan lain sebagainya. SNI menjadikan ISO sebagai referensi dan penyusunan standarnya.
3. Pihak yang Berhak Menerbitkan Standar
SNI hanya bisa diterbitkan oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional) yang ada di Indonesia, sedangkan ISO penerbitannya melalui organisasi internasional. Dari segi pengelolaan juga menerapkan sistem yang sama, SNI hanya dikelola oleh lembaga di Indonesia sedangkan ISO tidak.
4. Urgensi dan Sifat
Ketetapan dalam pengurusan SNI cenderung mempunyai urgensi tinggi dan sangat berdampak terhadap kondisi konsumen atau aspek keselamatan. Misalnya SNI dalam pembuatan beton konstruksi atau SNI dalam produksi helm kendaraan bermotor.
Sementara itu, ISO tidak selalunya urgent, ada yang bersifat sukarela dan fleksibel perusahaan atau organisasi tidak diwajibkan untuk mengurusnya hanya dianjurkan untuk peningkatan kualitas yang lebih baik.
Meskipun demikian beberapa standar ISO juga ada yang sudah mencapai level wajib misalnya seperti ISO 37001 untuk perusahaan konstruksi.
5. Proses Sertifikasi
Terakhir, perbedaan SNI dan Standar Internasional terletak di proses sertifikasinya. Proses sertifikasi untuk SNI melibatkan pengujian produk di laboratorium terakreditasi dan audit lapangan oleh lembaga sertifikasi yang diakui oleh BSN.
Untuk ISO, perusahaan harus menerapkan sistem manajemen sesuai standar ISO yang relevan dan menjalani audit internal serta eksternal. Akreditasi SNI juga cenderung hanya berlaku untuk KAN, sedangkan ISO bisa menggunakan akreditasi KAN atau dari luar negeri seperti UKAS, IASCB, JAZ-ANS, dan lain sebagainya.
Baca juga: Panduan Lengkap Cara Mendapatkan Sertifikat ISO
Aspek | SNI (Standar Nasional Indonesia) | ISO (International Organization for Standardization) |
Asal Pembentukan dan Penerapan | Didirikan di Indonesia secara nasional; hanya berlaku di Indonesia. | Didirikan secara internasional; berlaku secara global. |
Fokus Standardisasi | Menekankan spesifikasi teknis produk atau jasa yang ada di Indonesia. | Mencakup berbagai aspek manajemen seperti mutu, lingkungan, dan keamanan informasi. |
Pihak yang Berhak Menerbitkan | Hanya dapat diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). | Diterbitkan melalui organisasi internasional yang terdiri dari negara-negara anggota. |
Urgensi dan Sifat | Memiliki urgensi tinggi dan berdampak langsung pada keselamatan konsumen. | Tidak selalu urgent; bersifat sukarela dan fleksibel, meskipun beberapa standar bisa wajib. |
Proses Sertifikasi | Melibatkan pengujian produk di laboratorium terakreditasi dan audit lapangan oleh lembaga sertifikasi oleh BSN. | Perusahaan harus menerapkan sistem manajemen sesuai standar ISO dan menjalani audit internal serta eksternal. |
Persamaan Antara SNI dan ISO
Terlepas dari perbedaan Standar Nasional Indonesia dan ISO, jika Anda perhatikan ada beberapa hal menarik yang membuat kedua standar ini sekilas mirip. Silakan simak tabel berikut:
Aspek Persamaan | Penjelasan |
Tujuan | Keduanya bertujuan untuk memastikan kualitas produk dan layanan sesuai dengan standar tertentu. |
Acuan dan Pedoman | SNI dan ISO berfungsi sebagai acuan dan pedoman bagi organisasi dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional. |
Proses Pengembangan | Baik SNI maupun ISO melibatkan proses pengembangan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai konsensus. |
Fokus pada Kualitas | Keduanya menekankan pentingnya kualitas, baik dalam produk maupun sistem manajemen, untuk memenuhi kebutuhan konsumen. |
Adaptasi dan Pengembangan | SNI sering kali mengadopsi prinsip-prinsip dari standar ISO dalam penyusunannya, sehingga ada keselarasan antara keduanya. |
Menurut berbagai sumber, SNI dan ISO sama-sama mempunyai masa berlaku 3 tahun. Ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan, kedua standardisasi ini tetap saling berkaitan.
Demikian penjelasan mengenai perbedaan SNI dan ISO, semoga bermanfaat. Jika Anda butuh bantuan dalam pengurusan standar ISO bisa menghubungi kami. PT Smart Sertifikasi Indonesia siap membantu pengurusan ISO sampai semuanya selesai.