Lompat ke konten
Home » Blog » 4 Risiko Jika Perusahaan Tidak Mengurus ISO 22000 atau HACCP

4 Risiko Jika Perusahaan Tidak Mengurus ISO 22000 atau HACCP

  • oleh
risiko tidak mengurus iso 22000

Sebagai owner perusahaan pengolahan pangan mungkin Anda sudah tahu pentingnya menjaga standar kualitas produk dari proses pembuatan sampai ke tangan konsumen. Namun, menerapkan prosedur yang tepat tanpa dibarengi dengan sertifikasi di era persaingan yang sangat kompetitif tentunya bisa menjadi masalah. Konsumen atau mungkin investor yang ingin bekerja sama dengan Anda membutuhkan jaminan dan bukti valid bahwa perusahaan menjamin kualitas produksi pangan yang berkualitas. Inilah mengapa badan usaha yang tidak mengurus sertifikasi seperti ISO 22000 atau HACCP bisa menghadapi risiko yang serius. Kami akan jelaskan lebih lengkapnya di bawah.

4 Risiko Bagi Perusahaan yang Tidak Menerapkan ISO 22000 atau HACCP

Mengabaikan sertifikasi keamanan pangan bukan sekadar masalah administrasi, melainkan ancaman nyata bagi keberlangsungan bisnis. Banyak pemilik usaha baru menyadari dampaknya saat masalah besar sudah terjadi di depan mata

risiko tidak mengurus iso 22000

1. Kerugian Finansial Masif dan Lumpuhnya Operasional

Penarikan produk dari pasar serta proses pemusnahannya memerlukan biaya langsung yang sangat besar, dengan rata-rata kerugian bervariasi tergantung kondisi di lapangan. Biaya logistik untuk menarik ribuan kemasan dari rak toko saja sudah cukup menguras kantong perusahaan.

Selain itu, badan pengawas berwenang untuk menghentikan seluruh operasional komersial secara mendadak jika fasilitas produksi tidak mampu membuktikan kepatuhan. Hal ini mengakibatkan hilangnya pendapatan total selama masa penutupan. Di sisi lain, perusahaan asuransi kini mengevaluasi tingkat kepatuhan secara ketat.

Ketiadaan sertifikat kontrol seperti ISO 22000 dapat menyebabkan kenaikan premi atau bahkan penolakan klaim asuransi setelah terjadinya insiden. Apakah bisnis Anda sanggup menanggung biaya pemulihan sebesar itu sendirian?

2. Sanksi Hukum dan Tanggung Jawab Pidana

Denda regulasi yang dikenakan kepada perusahaan dirancang untuk memulihkan biaya kesehatan masyarakat dan nilainya dapat mencapai angka yang sangat fantastis untuk pelanggaran serius. Dalam kasus kelalaian berat seperti yang menyebabkan kematian konsumen, para eksekutif dapat menghadapi hukuman pidana.

Selain sanksi pidana, korporasi juga harus menghadapi tuntutan ganti rugi yang melumpuhkan secara finansial dari konsumen yang terdampak. Proses hukum ini akan menguras sumber daya dan menyita waktu manajemen selama bertahun-tahun.

Kami melihat bahwa ketenangan dalam menjalankan bisnis hanya bisa diraih jika setiap aturan dipatuhi dengan bukti yang diakui negara.

3. Kerusakan Merek yang Sulit Diperbaiki dan Hambatan Akses Pasar

Kehilangan kepercayaan konsumen menjadi ancaman nyata pada tahun ini. Data menunjukkan bahwa mayoritas konsumen akan menghindari seluruh kategori pangan tertentu setelah adanya kabar penarikan produk, dan mereka ragu untuk membeli merek yang sama lagi.

Nama baik yang dibangun bertahun-tahun bisa hilang dalam sekejap hanya karena satu kelalaian kecil.

Standar sertifikasi ISO 22000 kini sering menjadi syarat mutlak untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan besar yang mengutamakan keamanan. Perusahaan yang tidak patuh semakin sering masuk dalam daftar hitam portal digital nasional dan diblokir dari kontrak pemerintah.

Skandal keamanan pangan juga berdampak langsung pada kepercayaan pemegang saham, yang memicu penurunan nilai perusahaan secara drastis dalam waktu singkat.

4. Kerentanan Terhadap Ancaman Baru

Tanpa penerapan pola pikir berbasis risiko yang ada dalam ISO 22000, perusahaan menjadi sangat rentan terhadap penipuan pangan global.

Contohnya seperti pemalsuan bahan baku atau penggunaan bahan yang dicampur tanpa standar jelas yang menyebabkan kerugian besar. Perusahaan yang tidak patuh juga kekurangan sistem penelusuran yang diperlukan untuk mengelola kerumitan pasokan bahan baku saat ini.

Terakhir, risiko ketenagakerjaan juga ikut meningkat. Tingkat perputaran karyawan cenderung lebih tinggi di tempat kerja yang tidak patuh, sebab para pekerja merasa kurang tenang bekerja di lingkungan operasional yang tidak aman atau tidak transparan. Lingkungan kerja yang standar memberikan rasa aman bagi semua orang di dalamnya.

Apakah Semua Perusahaan Pangan Wajib Tersertifikasi ISO atau HACCP?

Dalam skala industri besar, sertifikat keamanan pangan seperti ISO 22000 memang semestinya wajib karena ini sangat penting untuk menjamin perlindungan konsumen secara luas.

Namun urgensinya bisa berbeda untuk UMKM dan perusahaan kecil dengan risiko yang lebih rendah, meski perlahan mereka juga perlu mulai mengarah ke sana.

Selain itu, unit dapur khusus dari pemerintah seperti SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) juga dianjurkan untuk menerapkan ISO 22000 dan HACCP.

Baca juga: 3 Rahasia Pentingnya Sertifikat HACCP Dapur Program MBG

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas keamanan pangan sekaligus mencegah risiko keracunan yang bisa berakibat fatal bagi penerima manfaat.

Melalui standar ini, Smart Sertifikasi percaya bahwa keamanan pangan di Indonesia akan naik ke level yang lebih baik.

Segera Amankan Bisnis Anda Bersama Smart Sertifikasi!

Apakah perusahaan Anda sudah menerapkan ISO 22000 atau HACCP? Jika belum dan tergolong pihak dengan urgensi tinggi, kami sarankan untuk segera mengurusnya sebelum risiko yang disebutkan di atas terjadi.

Tim PT Smart Sertifikasi Indonesia bersedia membantu pengurusan sertifikat ISO atau HACCP Anda dengan proses yang mudah dan sesuai prosedur resmi. Hubungi kami sekarang untuk berkonsultasi mengenai langkah awal pengurusan sertifikasi Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *